WARNA-WARNI. Bross Raihan "si unyu-unyu" diminati Pasar |
"Menyulap Sampah Menjadi Rupiah"
Banjar Kolot 16/06. Ditangan seorang kreatif, benda apapun yang dianggap biasa bisa jadi luarbiasa. Kiasan yang pas untuk Ai Nurmala warga Banjar Kolot RT 05 RW 14. Berbekal limbah kain dari para penjahit dan gulungan pita, Ibu satu anak ini berhasil mengolahnya menjadi bross yang tak kalah cantiknya dengan produk luar lainnya di pasaran.
Kombinasi warna dan variatif model pembuatannya, akhirnya
bross buatan rumahan ini mulai dilirik pasar domestik. Tak kurang dari 50 Bross
setiap minggunya dihasilkan dari keuletan tangan Ai, jumlah ini cukup lumayan
karena dikerjakan oleh 2 orang bersama
kakaknya. Bross ini di pasaran dihargai 5-10rb rupiah. “Alhamdulillah, sudah 2
tahun lamanya home industry ini
berjalan, dalam 2 tahun pula berbagai hal baik kesempatan atau kendala
usaha pasti ada, kami tetap berupaya bertahan membuat bross ini tetap
kompetitif di pasar” kata ai kepada redaksi. Ia menambahkan lagi “ada
keterbatasan sdm yang berminat di bisnis ini, padahal secara pesanan produk
kami terus meningkat setiap bulannya. Man power dan permodalan menjadi kendala
saat ini” .