BI jaga stabilitas rupiah melalui kuotasi kurs
Bank Indonesia berjanji menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar tidak terperosok. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menghadirkan acuan nilai tukar di pasar spot domestik.
"Bank Indonesia terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian," ujar Direktur Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah di Gedung Bank Indonesia, Selasa (12/2).
Selain itu, Bank Indonesia juga akan mendorong pembentukan referensi nilai tukar Rupiah di pasar spot domestik. Adanya referensi ini diharapkan dapat mendorong likuiditas dan efisiensi pasar valas sehingga memperdalam pasar keuangan domestik.
"Bank-bank diminta memberikan kontribusi kuotasi pada jam tertentu yang bisa digunakan untuk acuan transaksi valas. Ini sudah kita kumpulkan bank-bank untuk berikan kontribusi," tutur Difi.
Menurutnya, bank-bank yang diundang untuk menjadi bank kontributor tersebut menyambut penetapan kuotasi kurs karena dinilai mendukung kepentingan perbankan.
Melalui fixing spot ini, bank sentral berharap stabilitas nilai tukar rupiah bisa terus terjaga. "Ini untuk stabilkan nilai tukar rupiah," katanya.
Pada bulan Januari 2013, bank sentral mencatat rupiah secara rata-rata melemah sebesar 0,22 persen (mtm) ke level Rp 9.654 per dolar AS dengan volatilitas yang tetap terjaga.