02.09

Saat ini Indonesia mempunyai 34 provinsi  dan 98 kota di  seluruh nusantara. Dari banyaknya  kota-kota di Negara ini  terdapat kota kecil yang dalam sejarah perkembangannya mengalami beberapa kali perubahan status. Kota Banjar tepatnya adalah sebuah kota di Provinsi  Jawa barat, Indonesia,  yang berada di perbatasan dengan provinsi  Jawa Tengah, yakni dengan kabupaten Cilacap.
Kota Banjar tentu berbeda dengan Banjarnegara yang berada di Jawa Tengah, maka untuk membedakannya kota ini pun sering disebut dengan Banjar Patroman (dari nama  asal “Banjar Pataruman”) .  Sebagian besar wilayah kota Banjar berada pada ketinggian kurang dari 100mdpl. Dengan basis ketinggian antara 20-500 meter diatas permukaan laut (mdpl).
Kondisi Alam
Untuk tingkat kesuburan tanah di wilayah kota Banjar pada umumnya tergolong baik. Dengan jenis tanah alufial dan memiliki tekstur tanah baik , maka banyak warga yang mempertahankan hidupnya dengan bercocok tanam di daerah ini.  Tingginya intensitas curah hujan sangat membantu usaha pada sektor pertanian dengan mengandalkan ketersediaan air yang cukup untuk menanam beberapa tanaman seperti padi dan palawija, serta tanaman hortikultura (sayur dan buah-buahan). Dari Tahun ketahun produksi usaha pertanian di kota ini terus mengalami perumbuhan yang positif.
Namun dengan tingkat  curah hujan yang tinggi ternyata menjadikan  sebuah dilema bagi masyarakat kota Banjar yang bertempat tinggal dilereng-lereng perbukitan dan sepanjang aliran sungai citanduy. Mereka khawatir bahwa bencana longsor dapat terjadi kapanpun dan sulit untuk ditebak.  
Menurut realita, saat ini terjadi penurunan kualitas lingkungan  yang perlu  mendapat perhatian serta tindak lanjut dari pemerintah maupun semua pihak yang terkait. Penurunan kualitas lingkungan di kota Banjar meliputi : Menurunnya kualitas air sungai , menurunnya kualitas air tanah dangkal, menurunnya kualitas tanah yang ditandai dengan retakan-retakan pada tanah  saat musim kemarau yang disebabkan oleh penggunan pestisida yang kurang bijaksana dan pupuk kimia , Menurunnya kualitas udara  yang disebabkan seiring peningkatan jumlah kendaraan  yang terlampau banyak dan tidak ramah lingkungan.
Permasalahan
Terdapat sekitar 16 titik di Kota Banjar yang masuk dalam kategori daerah rawan banjir dan sebagian besar daerah rawan banjir terletak pada kecamatan Pataruman. Selain banjir, ada dua belas titik rawan longsor. Menurut Kepala Badan Peanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Asep Tatang Iskandar, “tindakan yang tepat adalah dengan segera melakukan melakukan sosialisasi lebih intensif tentang keadaan maupun potensi bencana yang ada di wilayah tersebut.
Dengan demikian, nantinya masyarakat akan mengetahui keadaan sebenarnya yang ada di wilayah tersebut, serta bagamana mengambil sikap untuk menanggulanginya”.  Kecemasan bencana terutama longsor sangat dirasakan oleh masyarakat blok D Perumahan Balokang Permai, Desa Balokang, kecamatan Banjar. Dengan  cuaca yang terus menerus cenderung hujan lebat kadang disertai angin kencang, tentu ini sangat membahayakan bagi keselamatan mereka karena rumah mereka yang berdekatan dengan tebing yang tidak dilengkapi tembok penahan.
Beberapa tahun lalu, tebing tersebut pernah longsor dan menimpa salah satu rumah warga.  Beruntung, dalam musibah itu tidak ada korban yang terluka juga tidak menelan korban jiwa. Dari kasus tersebut diharapkan pemerintah segera menindaklanjutinya dan memberikan sosialisasi secara spesifik tentang titik rawan bencana tersebut, sehingga masyarakat dapat mengantisipasinya dengan baik.
Banjar merupakan kota yang strategis untuk daerah perlintasan arus barang dan manusia antar provinsi di selatan Pulau Jawa, oleh karena itu pemerintah kota Banjar diharapkan mampu bekerja keras  dalam meningkatkan akselerasi pembangunan dan pemberdayaan guna tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan kota Banjar itu sendiri.  Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada maka kedepannya kota Banjar akan menjadi kota yang maju dan sesuai dengan visinya yaitu menjadi kota agropolitan.