Beberapa penyebab kuatnya peredaran miras dikalangan ABG
diprediksi terjadi karena;
1.
Kumpul-kumpul sambil meminum miras pada malam mingguan menjadi
sebuah kebiasaan bagi sebagian ABG, dan sayang sekali, terkesan rapi dan
tertutupnya sistem penjualan miras serta kurangnya partisipasi warga dalam
memberikan informasi membuat jaringan pedagang miras / miras oplosan masih
leluasa menyentuh kalangan remaja, tentu saja hal ini akan menyulitkan pihak
kepolisian untuk mengusut tuntas setiap kasus OD.
2.
Mata rantai perdagangan miras dengan sistem
terputus, membuat pengedar miras lagi-lagi sulit diidentifikasi. Dengan cara
ini tentu saja para pembeli akan sulit mengenali pelaku dan seluruh transaksi bisa saja menggunakan banyak
perantara.
3.
Miras yang dikonsumsi ABG seringkali hanya
berbungkus botol bekas air mineral, ini mengindikasikan miras tersebut
oplosan/racikan pengedar dimana kadar alkohol dan zat penambah lainnya tidak
dapat diketahui, bahkan dilihat dari sisi harganya pun sangat terjangkau dikalangan ABG.
4.
Pergaulan dan tren “solidaritas/menghargai teman
yang minum” membuat ABG sangat mudah dipengaruhi untuk mengkonsumsi miras,
tentu tak sampai disini saja, hal ini dilakukan hingga mereka
kecanduan/ketagihan. Inilah salah satu penyebab meningkatnya jumlah pengguna
miras.
5.
Kultur di keluarga korban yang kurang mendukung
dalam mengontrol pergaulan anak, akan membuka kesempatan si anak melakukan hal2
yang berbahaya selama diluar rumah, termasuk mengkonsumsi miras/narkotika.
6.
OD masih dianggap tabu di masyarakat. Hal ini membuat pihak keluarga/teman ragu
atau enggan memberikan keterangan yang cukup dalam penyidikan.
Itulah beberapa kemungkinan selama ini mengenai kasus OD
seperti sebuah kasus dengan istilah “HIT AND RUN” yang sulit diungkap.