11.07

JALAN BUNTU, KAMI SAYANG KAMU...


Akrab. Suasana diskusi drg, Darmadji Prawirasetia (batik hitam) dan perwakilan warga Lingkungan Jadimulya Hegarsari Pataruman.
Jl Buntu 13/05. Nama "jalan buntu" menjadi salah satu topik hangat yang diajukan warga lingkungan  Jadimulya Hegarsari kemarin dalam sebuah diskusi bersama Calon Wakil Wali Kota Banjar drg. Darmadji, kemarin. Jalan yang sudah tidak asing lagi ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika sosial kota Banjar, bahkan nama jalan ini pun sudah dikenal keluar daerah. Topik ini tidak sengaja terangkat padasaat lawatan mantan direktur RSU Banjar ini ketika bersilaturahmi di sekretariat FKPPI Pataruman. Yayat ketua RW setempat mengungkapkan harapannya mengenai perbaikan citra  Jalan buntu yang dominan dikonotasikan banyak kalangan kearah negatif. "saya berharap perbaikan citra ini bisa disejalankan dengan program pemerintah kelak, sehingga isu prostitusi, minuman keras, dan beberapa peristiwa kriminal yang sempat menghiasi media massa terjadi dijalan ini". tutur ketua rw.
Ir, Toro Ketua FKPPI Pataruman
Sementara Ir, Toro Rubianto Ketua FKPPI Pataruman mengulas beberapa hal mengenai keinginan warga setempat akan kebutuhan akses trotoar bagi pejalan kaki sepanjang jalan buntu-bobojong. "kedepan mudah-mudahan fasilitas trotoar bisa diperhatikan pemkot, apalagi disini terbilang padat penduduk semoga ada industri kreatif atau program lain yang dapat mengangkat citra jalan buntu supaya bagus dikhalayak luas, kita optimis dengan semakin terbukanya para pemimpin untuk mengetahui keinginan warganya pasti harapan itu cepat terwujud" ungkap Ir Toro. 
drg Darmadji memaparkan pula berbagai pandangannya akan kebutuhan warga ini sangat bagus untuk  perkembangan diakomodir pihak berwenang karena Jl buntu salah satu jalan yang terkenal dan mudah dilihat pertamakali di lajur kereta api dan viaduct, bagi kereta api ini bisa jadi "pandangan pertama Kota", sangat cocok menampilkan produk asli masyarakat melalui industri kreatif.
Acara diskusi ini ditutup dengan kelakar warga "Supados langkung sae, kumaha upami nami Jalan buntu Urang gentos Janten Jalan Jadimulya? biasana nami jalan tea du'a" (supaya lebih baik, bagaimana bila nama Jalan buntu kita ganti menjadi Jalan JadiMulya?) applause dan sambutan tawa hadirin sepertinya meng'iya kan. (bubud-dede)