Basuki Sebut Penghuni Rusunawa Ilegal Penjahat yang Harus Diusir
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan segera mengusir para penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) ilegal yang tersebar di beberapa tempat. Namun, kata dia, hal itu hanya akan dilakukan terhadap para penghuni baru. Nantinya, kata dia, tidak akan ada pergantian uang ganti rugi kepada mereka.
"Rusun Maruda ada banyak, di Pinus Elok juga ada. Kita usir, sudah terlalu banyak orang di Marunda. Ada yang lama, ada yang baru itu kan. Kalau yang lama kita toleransi, nah yang baru itu lho yang mau kita usir," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (27/2/2014).
Mengenai pihak yang memperjualbelikan unit rusun, Basuki mengaku telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian agar ditindak. Menurutnya, memperjualbelikan unit rusun merupakan pelanggaran hukum pidana.
"Bahwa ke depannya kita tidak mau lagi (ada jual beli rusun). Jadi, rumah susun disiapkan, Anda masuk, kalau Anda jual, ya kita akan tindak pidana. Tidak ada lagi yang menduduki tanah negara terus dapat ganti untung. Itu namanya premanisme. Polda Metro sangat konsisten untuk memberantas premanisme," kata Basuki.
"Saya mau anggap mereka penjahat, saya enggak mau cuma perdata. Ini sudah banyak mafia. Kebetulan Polda Metro kan sangat mendukung untuk lawan premanisme," ujarnya.
Menurut informasi, penyelewengan alih fungsi hunian terjadi di sekitar 115 unit di empat rusunawa. Jumlah itu terdiri dari 17 hunian di Rusunawa Marunda, 45 hunian di Pinus Elok, 44 hunian di Cakung Barat, dan 5 hunian di Rusun Pulogebang.
Sumber lain Kompas.com menyebut angka yang lebih fantastis, terutama di Rusunawa Marunda. Setidaknya, ada 200 lebih hunian rusunawa yang disewakan ke mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP). Penghuni ilegal dibebani uang sewa Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta per bulan.
Modus alih sewa hunian rusun yang terjadi adalah dengan melalui warga rusun yang telah tinggal lama. Ada oknum yang menawarkan ke mahasiswa-mahasiswa tersebut. Tak hanya itu, oknum tersebut juga meminta mahasiswa yang tinggal di rusun mempromosikan rusun kepada teman lainnya agar makin banyak yang menyewa.