SURABAYA, KOMPAS.com — Isu mundurnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dinilai sebagai manuver politik untuk check sound atau mengukur popularitas.
Jika hasil check sound itu positif, dimungkinkan, Risma akan memilih jalur independen untuk maju dalam pemilihan wali kota tahun depan.
Penilaian
tersebut disampaikan pengamat hukum Univeristas Airlangga, Surabaya,
Wayan Titi Sulaksana, dalam diskusi publik bertema "Di Balik Fenomena
Risma" di Surabaya, Rabu (26/2/2014).
Wayan mengatakan, manuver tersebut dilakukan saat Risma merasa memperoleh tekanan dari partai pengusungnya, PDI-P.
"Jika hasil check sound-nya
seperti ini, bukan tidak mungkin Risma akan maju melalui jalur
independen dalam Pilwali 2015 mendatang karena pendukungnya sudah
banyak, bahkan bukan hanya dari warga Kota Surabaya sendiri," ujarnya.
Karakter
Risma, kata Wayan, adalah murni seorang birokrat yang cara berpikirnya
hanyalah bekerja dan bekerja. Risma tidak biasa diikat dengan kebijakan
partai yang kadang bertolak belakang dengan keinginan dan hati
nuraninya.
Wayan secara pribadi dan sebagai warga kota sangat
mendukung jika Risma tetap menjadi pemimpin sampai akhir masa
jabatannya. Namun, Wayan tetap mengkritik cara berpolitik Risma. Etika
politik Risma masih rendah. Hal itu dapat dilihat dari cara dia
menyikapi masalah pengangkatan wakilnya yang dinilai tidak prosedural.
"Harusnya
Risma menyelesaikan masalahnya itu dengan internal PDI-P, tidak justru
lari ke Jakarta untuk mengadu ke politisi Partai Golkar," pungkasnya.
Sumber:http://news.okezone.com
Home
»
»Unlabelled
» Pemilihan Wali Kota 2015, Risma Bidik Jalur Independen?