10.48

Bersama : drg. Darmadji Prawirasetia, M.Kes.
“DAYA BELI URANG BANJAR PATROMAN HARUS MENINGKAT”
Isu penting dan sangat hangat diperbincangkan kalangan peduli pembangunan kota banjar  menjelang pilkada agustus mendatang adalah peningkatan program kesehatan, program pendidikan dan program peningkatan daya beli khusus bagi urang Banjar Patroman. Konsep indikator pembangunan manusia (IPM) yang menunjang program nasional bahkan dunia  ini tentu  tak lepas dari perhatian dari cawalkot  Hj Ade Uu Sukaesih dan dokter Darmadji Prawirasetia. Ditemui di sela-sela rutinitasnya, dokter Darmadji memaparkan sejumlah perencanaan terkait akselerasi peningkatan daya beli Urang Banjar Patroman kedepan sebagai salahsatu agenda apabila berkesempatan berkiprah menjadi abdi Rakyat 5 Tahun ke depan.
“Daya beli sebagai indikator penting dan cermin tingkat kesejahteraan warga dalam bidang ekonomi yang memiliki pengertian  kemampuan masyarakat membelanjakan uangnya dalam bentuk barang atau jasa. Tentu diperlukan istilah “penghasilan” atau pendapatan individu warga yang sesuai harapan melalui kegiatan usaha-usaha warga yang beragam” papar dokter Darmadji. “Letak kota banjar yang menjadi tempat ideal bagi jalur transit perdagangan antar propinsi di pulau jawa dan bahkan ibukota negara ke depan kami berharap ada pemberdayaan potensi di pos ini” tambahnya.
Akses sarana tranportasi yang memadai, bukan cerita belaka, kota banjar bisa dibilang primadona di priangan timur mengenai akses jalan raya, jalur pemasaran produk lokal pun sangat terbuka luas.
Dibalik berbagai kemudahan sarana tersebut dokter Darmadji menyinggung beberapa poin penting terkait upaya peningkatan daya beli ini dalam perspektif  kajiannya antara lain,
Isu Upah Minimum Kota banjar yang saat ini di level Rp. 950.000 perbulan diharapkan mampu menarik investasi luar sebanyak banyaknya. Manufaktur yang menyerap tenaga kerja sangat diperlukan karena meningkatnya jumlah lulusan sekolah yang saat ini mencari pekerjaan di Kota kelahirannya sendiri. “Target ke depan UMK harus diatas satu juta, para buruh dan karyawan banjar patut mendapatkannya, karena terlalu murah juga bisa menurunkan daya beli, sebaliknya apabila umk ditetapkan terlalu tinggi bisa menyulitkan dibukanya manufaktur baru oleh investor. Ambil jalan tengah yang terbaik bisa menjadi solusi penyerapan tenaga kerja .
Selanjutnya isu investor, yaitu para pelaku investasi yang berminat membuka usaha baru di banjar dengan sarat menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak tadi, barang tentu mengharapkan proses perijinan usaha yang mudah dan cepat. “investasi bisa kita undang masuk, dengan catatan apa jawaban yang menjadi alasan utama investor bisa kemari? Salah satunya adalah perijinan usaha yang cepat dan mudah. Kita jangan sampai kalah dalam proses administrasi dan  dokumentasi perijinan dengan kabupaten kota tetangga Banjar. Jika perijinan sebagai contoh di ciamis bisa 1 minggu kelar, kita harus lebih cepat dari itu”  ujar dokter  Darmadji.
Setelah investasi masuk, dengan istilah sederhananya  dibukanya pabrik atau industri baru, maka diutamakan pribumi bisa menguasai pasar tenaga kerja, artinya urang banjar harus mampu bersaing dengan tenaga kerja luar banjar yang akan kami dukung dengan regulasi wajib 75% menggunakan karyawan lokal. Begitu pula dengan bidang pemasaran produk skala pasar lokal, produk hasil buatan warga harus bisa diberikan tempat pemasaran di pusat perbelanjaan.
Sementara disudut kewirausahaan (enterpreneurship) para pelaku usaha kecil bukan hanya memerlukan suntikan permodalan saja, tapi banyak diantara mereka yang benar benar memerlukan pelatihan kewirausahaan dan bagi pemula yang berminat membuka usaha kecil, dokter Darmadji mengatakan “ perlu pelatihan awal membuat produk baru hasil industri rumahan termasuk belajar manajemen yang relevan dengan usaha masing masing. Semuanya itu harus bisa difasilitasi oleh walikota terpilih nanti”.
Dipenghujung penyampaian opininya mengenai percepatan peningkatan daya beli warga Banjar  dalam kurun 5 tahun mendatang ini, dokter spesialis gigi ini berharap banyak kepada para pemuda yang baru lulus sekolah dan memerlukan pekerjaan untuk diberdayakan dalam wadah perkumpulan pemuda yang positif, bahkan ada rencananya yang sangat bagus yaitu di tiap kecamatan harus dibangun wahana penunjang kegiatan pemuda yang diarahkan kepada kewirausahaan, kesenian, kebudayaan, dan olahraga.
“Para pemuda kita yang masih menganggur dan mencari pekerjaan alangkah baiknya jika diarahkan kepada perkumpulan pemuda untuk kewirausahaan, tentu dan pasti harus di fasilitasi. Pemuda kita jangan sampai terjerat perkumpulan atau organisasi luar yang kurang memberikan pendidikan yang baik bagi perkembangan karakter pemuda. Ormas dan semacamnya harus meminimalisasi keanggotaan pemuda, berdayakan mereka oleh pemkot supaya bisa menjadi wirausaha atau karyawan yang produktif bagi peningkatan pendapatan warga dan kesejahteraan, saya sangat berharap kepada para pemuda Banjar untuk bersama-sama mengedepankan kerjasama demi Kemajuan Kota Banjar”.
Sementara program bagi Para petani kedepan, dokter mengungkapkan harapannya akan program peningkatan kesejahteraan petani melalui bantuan dinas terkait tentang penyuluhan, pelatihan, dan bantuan perlengkapan penunjang pertanian yang saat ini sudah berjalan. Tak jarang berbagai kelompok tani di Kota Banjar dikunjungi penasehat Ikatan Dokter Gigi Indonesia ini hingga terjalinya komunikasi dengan para petani Banjar.

Tidak hanya sampai disini, masih banyak opini-opini Dokter Darmadi Prawirasetia yang layak urang Banjar Patroman ketahui mengenai rencana kedepan program pendidikan dan kesehatan akan dihadirkan kepada pembaca di buletin Asih-Katadji edisi mendatang. (bubudsihabudin)